Barcelona mencatat kemenangan dramatis dalam laga Liga Champions 2024/2025 melawan Benfica di Estadio da Luz. Meski sempat tertinggal 2-4 hingga menit ke-77, Blaugrana berhasil membalikkan keadaan dan menang 5-4 dalam salah satu comeback terbaik mereka. Pertandingan ini dimulai dengan keunggulan cepat Benfica, yang diperkuat hat-trick Vangelis Pavlidis.
Namun, perubahan strategi dari Hansi Flick di babak kedua membawa angin segar bagi Barcelona. Penalti Robert Lewandowski di menit ke-78 menjadi awal kebangkitan, disusul gol penyama Eric Garcia dan eksekusi penalti penentu kemenangan dari Raphinha di menit akhir. Kemenangan ini menunjukkan mental baja tim, meski kelemahan di lini pertahanan tetap menjadi pekerjaan rumah besar.
Awal yang Sulit Saat Barcelona Kebobolan Cepat
Laga dimulai dengan kejutan dari Benfica. Tim tuan rumah berhasil mencetak gol cepat ketika pertandingan baru berjalan dua menit, memanfaatkan kelemahan di lini pertahanan Barcelona. Masalah defensif ini terlihat jelas, mengingat Barca sudah kebobolan tiga gol di menit ke-30.
Vangelis Pavlidis tampil sebagai mimpi buruk bagi Blaugrana, mencetak hattrick dalam waktu setengah jam. Gol-gol ini mengokohkan keunggulan Benfica menjadi 3-1 di babak pertama. Hanya gol balasan dari Robert Lewandowski yang menjaga harapan Barca tetap hidup saat jeda.
Pergantian Pemain yang Berbuah Perubahan
Pelatih Barcelona, Hansi Flick, melakukan keputusan penting di awal babak kedua dengan mengganti Marc Casado dan Gavi. Frenkie de Jong serta Fermin Lopez masuk, membawa perubahan besar di lapangan. Keputusan ini memberikan keseimbangan di lini tengah Barca, memperbaiki ritme permainan mereka yang sebelumnya kacau.
Namun, situasi semakin rumit ketika Benfica mencetak gol tambahan melalui gol bunuh diri Ronald Araujo. Skor menjadi 4-2 di menit ke-65, membuat Barca harus mengejar defisit dua gol di sisa waktu pertandingan.
Gol Penalti Menjadi Awal Kebangkitan Barcelona
Titik balik terjadi di menit ke-78. Lewandowski mencetak gol melalui titik penalti, mengubah skor menjadi 4-3. Gol ini tidak hanya memperkecil ketertinggalan, tetapi juga mengubah atmosfer permainan. Benfica yang sebelumnya dominan mulai kehilangan fokus.
Gol ini menjadi pemicu kebangkitan Barcelona. Tekanan demi tekanan terus dilakukan oleh Blaugrana hingga membuat pertahanan Benfica goyah. Pelatih Benfica, Bruno Lage, mencoba memperkuat lini belakang dengan pergantian pemain, tetapi upaya itu gagal menghentikan serangan bertubi-tubi dari Barca.
Penampilan Gemilang Eric Garcia dan Raphinha
Gol penyeimbang akhirnya tercipta di menit ke-86 melalui Eric Garcia. Bek tengah Barcelona ini berhasil memanfaatkan peluang dari situasi bola mati. Skor menjadi 4-4, dan Barca semakin percaya diri untuk meraih kemenangan.
Puncak drama terjadi di menit akhir pertandingan ketika Raphinha mencetak gol penentu kemenangan melalui tendangan penalti. Gol ini sekaligus mengunci skor 5-4 untuk kemenangan Barcelona, mengakhiri laga penuh emosi yang meninggalkan kesan mendalam bagi para penggemar.
Statistik Pertandingan: Sembilan Gol yang Mengesankan
Pertandingan ini menyajikan sembilan gol dari berbagai situasi. Berikut rincian gol yang tercipta:
- 1-0: Vangelis Pavlidis mencetak gol pembuka untuk Benfica.
- 1-1: Lewandowski menyamakan kedudukan melalui penalti.
- 2-1: Pavlidis kembali mencetak gol, membawa Benfica unggul.
- 3-1: Hat-trick Pavlidis lewat titik penalti memperbesar keunggulan tuan rumah.
- 3-2: Raphinha memperkecil ketertinggalan Barca dengan gol akuratnya.
- 4-2: Gol bunuh diri Araujo meningkatkan skor untuk Benfica.
- 4-3: Lewandowski mencetak penalti kedua, membuka peluang comeback Barca.
- 4-4: Eric Garcia menyamakan skor melalui sundulan dari situasi bola mati.
- 4-5: Raphinha memastikan kemenangan dengan eksekusi penalti yang sempurna.
Evaluasi untuk Hansi Flick dan Barcelona
Meskipun kemenangan ini sangat mengesankan, ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Hansi Flick. Pertahanan Barcelona yang rapuh menjadi perhatian utama. Kebobolan empat gol dalam satu laga menunjukkan bahwa ada celah yang harus segera ditutup jika Barca ingin bersaing di level tertinggi.
“Pertandingan ini sangat gila. Benfica tampil sangat baik, khususnya di babak pertama. Kami membuat banyak kesalahan, tetapi untungnya para pemain menunjukkan karakter luar biasa untuk bangkit,” ujar Flick usai pertandingan.
Selain itu, Flick juga memuji mentalitas timnya yang mampu membalikkan situasi sulit menjadi kemenangan. Namun, ia menegaskan bahwa performa seperti ini tidak boleh menjadi kebiasaan, terutama dalam pertandingan-pertandingan krusial.
